Rabu, 23 September 2009

“MEMANDANG KEMBALI ESENSI WISUDA”



Momen wisuda tentunya menjadi suatu momen yang selalu akan ditunggu-tunggu oleh semua kalangan, baik itu kita yang mau diwisuda, orang tua, masyarakat, bangsa maupun negara. Bagaimana tidak, segala upaya, usaha dan kerja keras yang telah dikerahkan kurun waktu lebih kurang empat sampai lima tahun ini dalam menimba ilmu dan membangun karater serta pola pikir di sebuah instutusi pendidikan yaitu perguruan tinggi sekarang telah berada diujung tombak, yaitu wisuda. Suatu penghargaan tersendiri tentunya bagi kita yang diwisuda karena secara simbolik pula kita diberikan suatu gelar yang akan melekat selalu dalam perjalanan kehidupan kita. Oleh sebab itu ada baiknya memang kita bersyukur karena kita diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan pendidikan sampai kejenjang pendidikan tingkat tinggi karena harus kita sadari bersama masih terlalu banyak dari saudara kita yang tidak dapat mengecam pendidikan tingkat tinggi, jangankan pendidikan tingkat tinggi, pendidikan tingkat rendah juga masih terlalu dari harapan mereka. Disamping itu, makna wisudaan dapat dijadikan sebuah perefeksian kembali terkait “mau kemana arah dan langkah tujuan kita selanjutnya?” karena bagaimanapun kelulusan (wisuda) bukan akhir dari sebuah perjalanan yang kita lalui tapi merupakan awal bagi kita sekalian untuk melangkah lebih jauh lagi dan tentunya kita harus sadari lebih awal bahwa begitu banyak tantangan yang akan terjadi didepan kita yang menuntut kita untuk lebih sigap dan lebih matang dalam menghadapi tantangan tersebut. Sedikit mengungkapkan fakta bahwa pada Februari 2005, jumlah sarjana yang menganggur tercatat setidaknya sebanyak 385.400 orang dan pada februari 2009, jumlahnya diperkirakan sudah naik melonjak dua kali lipat menjadi 626.600 orang. Padahal setiap tahunnya Indonesia memproduksi sekitar 300.000 sarjana dari 2.900 PT. Angka pengangguran terdidik bertambah besar lagi jika digabungkan dengan pengangguran lulusan diploma yang mencapai 486.400 orang. Para penggangguran terdidik itu merupakan bagian dari pengangguran terbuka secara nasional yang pada Februari 2009 mencapai 9,26 juta atau setara dengan 8,14% dari total angkatan kerja.

Selain itu, hal yang sangat penting adalah wisudaan mempunyai arti yang begitu penting bagi masyarakat, bangsa, dan negara kita karena mereka akan mendapatkan kembali putra putri terbaiknya, generasi insan-insan pembangunan bangsa yang telah menjadi putra putri terdidik dan terlatih dari kampus terbaik yang siap mengabdikan dirinya bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negaranya. Satu hal yang menjadi catatan penting kita bersama bahwa masih banyak permasalahan yang terjadi di bangsa kita tercinta ini, mulai dari masalah kesehatan, masalah kemiskinan, masalah pengangguran, pendidikan dan sebagainya yang mau tidak mau menuntut kita semua untuk lebih mau berpikir dan berusaha lebih keras lagi dalam memberikan suatu solusi-solusi yang terjadi. Tentunya adalah suatu yang sia-sia apabila kita justru tidak peka akan panggilan kita tersebut karena terlalu asyik hanya dengan urusan pribadi kita masing-masing dan sadarilah bahwa menyandang gelar bukanlah hanya sekedar menambah nama garis terbelakang, tapi tentunya menambah dan merubah cara berpikir kita seharusnya juga menjadi terstruktur untuk produktif hingga kita dapat menghasilkan karya nyata bagi kita sendiri maupun masyarakat di sekitar kita.

Akhirnya, marilah kita buat suatu sejarah baru, bahwa hari ini juga telah lahir anak bangsa terdidik dari institute terbaik yang siap mengabdikan dirinya bagi perbaikan dan kemajuan bangsa tercinta dan izinkan kami atas nama rekan-rekan Mahasiswa menyampaikan selamat kepada abang, kakak dan rekan-rekan kami tercinta sekalian atas wisuda yang telah diraih dan tetaplah selalu berjuang saudaraku demi janji yang pernah kita torehkan bersama dikampus tercinta ini dengan tekat yang kuat, ambisi dan kerja keras serta harapan bahwa bangsa ini pasti bisa lebih baik dari keadaan sebelumnya.


Salam Mahasiswa,

Untuk Tuhan, bangsa, dan Almamater…..Merdeka !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar