Sabtu, 08 Agustus 2009

HAKIKAT PENDIDIKAN

Secara umum, pendidikan dimengerti sebagai proses pengalihan nilai-nilai dan pengetahuan dari pendidik ke peserta didik. Oleh karenanya, ia lebih luas dari sekedar pengajaran, apalagi pengajaran yang dilakukan melalui sistem kelas. Disatu pihak karena menyangkut proses, maka ia memuat pentahapan atau yang kita kenal dengan tingkatan pendidikan. Dilain pihak karena ada pendidik dan peserta didik, maka iapun mengenal perbedaan status antara yang mendidik dan dididik.

Pemikiran tentang pendidikan pun telah berkembang dari zaman-kezaman, dinasti kedinasti, kerajaan kekerajaan, dsb yang melahirkan banyak filsof dan ahli-ahli pendidikan. Sejak tahun 900-an sebelum masehi, ketika sistem pendidikan mulai dilembagakan di kota Sparta, pendidikan tidak pernah diarahkan untuk dirinya sendiri. Pendidikan selalu ditekankan sebagai alat untuk menyalurkan ilmu pengetahuan, alat pembentukan watak, alat pelatihan keterampilan, alat mengasah otak, alat meningkatkan pemekerjaan, alat investasi, alat konsumsi, alat menamkan nilai-nilai moral dan ajaran keagamaan, alat meningkatkan taraf ekonomi, alat mengurangi kemiskinan, serta alat mengukur status sosial.

Pendapat Freire yang memahami pendidikan sebagai usaha memanusiakan manusia. Pendidikan membuat seorang manusia memiliki kemampuan kritisan dan kemampuan untuk memahami apa yang ada dalam realitas. Ada lagi pendapat dari Dewey yang menganggap bahwa pendidikan ada sebagai proses transformasi sosial ke arah yang lebih baik dimana pendidikan bukanlah tujuan akhir, melainkan suatu perkembangan tanpa akhir ibarat kehidupan itu sendiri. Pendidikan menurutnya tidak berbicara mengenai angka, melainkan nilai. Pendidikan tidak boleh terbatas pada sekedar transfer pengetahuan dan keahlian fungsional semata.

Ya, itu adalah sebagian dari pemikiran dan pandangan dari filsof pendidikan terdahulu yang masih kita adopsi sampai sekarang. Bagaimanapun, kami nyakin sekali teman-teman juga mempunyai pandangan dan pamahaman tersendiri tentang apa itu pendidikan tapi setidaknya pendidikan bisa kita pahami bersama (seperti yang tertuang di Wikipedia) sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat dalam artian bahwa pendidikan seharusnya diarahkan pada pengembangan jati diri, kemampuan mengkritisi, dan menularkan nilai dasar bersama, seperti kejujuran, keadailan, kerja keras, kesederhanaan, disiplin, dan kebersamaan. Perlu ditekankan, prestasi tidak akan dicapai dengan sikap instan atau keinginan serbacepat, seperti cepat pintar. Bila tujuan pendidikan adalah memerdekakan manusia, maka perlu disadari bahwa pribadi yang merdeka adalah yang mampu mempertanggungjawabkan atas kemerdekaannya tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar